Catatan Perjalanan di Gunung Bromo (Episode 2)
Aktifitas gunung Bromo dari ketinggian |
Artikel ini merupakan kelanjutan cerita dari Catatan Perjalanan di Gunung Bromo (Episode 1). Perjalanan yang memakan waktu satu hari satu malam ini cukup panjang sehingga kami menjadikannya dua Episode. Selamat membaca !
MENIKMATI KEINDAHAN BLOK SAVANA
Dari tempat parkir Pananjakan kami bergegas menuju spot kedua. Lembah yang sempat kami saksikan diatas tadi. Perjalanan terlihat berbeda, tak seperti subuh tadi, sekarang alam hijau nan eksotis tampaknya lebih mendominasi pemandangan. Mobil terus melaju dengan kecepatan penuh, menembus lautan pasir yang terlihat tak berujung.
Pada momen ini kami seperti diajak melawati ekstrimnya gurun pasirm nyaris tanpa papan petunjuk arah dengan kabut pagi yang masih tebal. Perjalanan akhirnya dihentikan di lembah yang ketika kami datang pagi itu masih tertutup kabut. Lebih menakjubkan lagi perlahan sekeliling kami mulai menampakkan kemegahanya sebuah bukit - bukit hijau dan tebing - tebing tinggi seakan menyekat tempat kami berdiri.
Suasana di Tempat Parkir JIP Bukit Teletubies
|
Tampak Atas Suasana Parkir JIP Bukit Teletubies |
Dari Ketinggiang Terlihat Savana yang Luas
|
Orang - orang lebih banyak menyebutnya sebagai bukit teletubies karena kemiripannya. Seperti savana pada umumnya, padang rumput yang luas menjadi daya pikat bagi pecinta fotografi. Sahabat juga bisa berfoto dengan kuda dengan harga sewa mulai dari Rp. 10.000,-. Ada lagi yang menarik perhatian kami, yaitu rangkaian bunga edelwais yang ditawarkan ibu - ibu asli tengger itu. Kami mencoba mengabadikan gambar lewat ketinggian dan hasilnya sungguh luar biasa.
MENDEKATI TITIK
ERUPSI
Setelah asik menikmati indahnya blok Savana, perjalanan kami
lanjutkan menuju tujuan inti. Yaitu mendekati titik terdekat gunung Bromo
dengan aktivitas vulkaniknya yang saat itu berstatus waspada. Namun sebelum itu
kami diajak melewati padang pasir yang lebih terkenal dengan sebutan pasir
berbisik. Beruntung hari itu cuaca dalam kondisi cerah, sehingga mendukung kami
untuk mengeksplorasi keindahan tempat legendaris tersebut.
Kejadian unik tiba -
tiba membius mata kami ketika pusaran angin putih terlihat seperti menari
diatas hamparan pasir luas. Berputar dan terus membesar dan sempat bertahan
beberapa menit sebelum terurai. Mobil masih terus berjalan dengan kecepatan
sedang dengan tujuan parkir terdekat di kaki gunung Bromo dan gunung Batok. Ketika
mobil hampir mendekati tujuan, kejadian unik kembali terjadi, mobil kami
seperti dikawal pasukan berkuda.
Ada sekitar lima penunggang kuda dengan pakain
khas suku tenger berupa kain sarung terlihat antusias mengawal dari sisi
belakang dan samping mobil. Para penunggang kuda tersebut bermaksud menawarkan
jasa sewa kuda sebagai transportasi terakir yang diperbolehkan mendekat ke area
pendakian. Harganya mulai Rp. 100.000,- untuk perjalanan pulang pergi dari
lokasi parkir menuju tangga pendakian.
Sopir JIP yang sudah teruji dan terbukti |
Aktivitas Vulkanik Gunung Bromo |
Pasukan Berkuda yang Bersiap - Siap Menyambut Kedatangan Kami |
Pasukan Berkuda yang Mengawal di Belakang Mobil JIP |
Suasana Parkir Terdekat di Bawah Gunung Batok |
Perjalanan Menuju Kaki Gunung Bromo |
Namun karena aktifitas gunung bromo saat
itu bersetatus waspada, beberapa petugas keamanan melarang kami untuk mendaki
sampai bibir kawah gunung. Dari pengamatan mata memang tampak asap mengepul
putih menjulang tinggi kontras dengan awan biru yang luas. Akhirnya
demi keselamatan dan keamanan, kami harus puas menikmati kemegahan bumi bromo tanpa
harus mendekat dengan bibir kawah.
Melihat dari dekat aktivitas vulkanik gunung
Bromo yang bersanding mesra dengan gunung Batok diatas luasnya lautan pasir siang
itu menjadi akhir cerita dari perjalanan kami. Semoga lain kali bisa berkunjung
dengan cerita dan suasana yang berbeda, namun alam akan selalu menyambut penuh
keindahan.
Tim Expedisi Bromo | Nusantara | 29.07.2016 |